Introducing: Baxter Smith Kitchen & Tavern




Pecandukuliner.com - Saya pernah menghuni kota Jakarta berpuluh tahun lamanya. Tepatnya sejak saya lahir, hingga lulus kuliah. Setelahnya, saya memutuskan untuk hengkang dari Ibukota, dan memilih untuk tinggal menyepi di kaki gunung Manglayang, Bandung. Nyaris sebulan sekali, saya tetap ke Jakarta, karena urusan pekerjaan. Namun kian lama, bagi saya, kota Jakarta semakin terasa sesak karena kemacetan yang luar biasa. Jauuuh lebih parah daripada ketika saya pertama kali meninggalkannya.




Kemacetan kota Jakarta, memang tidak akan pernah mampu terurai dalam waktu singkat, siapapun pemimpinnya. Satu-satunya cara untuk dapat menikmati satu hal ini adalah berdamai dengan kondisi dan keadaannya. Mungkin itulah yang wajib dilakukan oleh sebagian besar penghuni Jakarta, terutama di jam-jam kerja, Senin sampai dengan Jumat. Nyaris, sebagian besar waktu para penduduk Jakarta dihabiskan di jalanan ibukota. Berangkat subuh, pulang nyaris tengah malam adalah hal yang biasa. Menunggu kemacetan Jakarta sedikit berkurang, mungkin sama seperti menunggu cewek mandi, lama!

Inilah yang saya alami ketika minggu lalu memutuskan untuk hangout bersama para sahabat di Jakarta. Saya sengaja datang jauh-jauh dari Bandung, untuk menuntaskan rindu pada kuliner Jakarta, pun pada para sahabat yang lama tak saya  jumpai. Kami memutuskan untuk menjadikan sebuah Resto baru di bilangan Senopati Jakarta, tepatnya di Jalan Suryo sebagai Meeting Point kami.

Saya ingat betul, saat itu hari Jumat. Saya sudah menyiapkan diri untuk berangkat jauh sebelum waktu yang telah disepakati. Pukul 01.00 siang saya sudah siap di travel, namun kemacetan Jakartalah yang menyebabkan saya baru bisa tiba di meeting point setelah Maghrib. Itupun setelah saya memutuskan menyelesaikan perjalanan dengan menggunakan Gojek.

Sepanjang Jalan Senopati, ada begitu banyak tempat makan yang menjadi tempat nongkrong paling asyik buat menghabiskan waktu menunggu macet kelar. Ya, memang lebih enak hangout dulu bareng teman, sambil mengisi perut untuk makan malam atau sekadar ngopi sambil ngobrol kesana kemari. Terutama di akhir minggu, saat kita ingin melepaskan semua kepenatan setelah bekerja berhari-hari.

Meeting Point kami adalah sebuah resto baru, terletak di Jalan Suryo 28, Jakarta yang berdiri dengan anggunnya, menamakan dirinya sebagai Baxter Smith Kitchen & Tavern. Awalnya, saya kira resto ini hanya terletak di lantai dua saja, karena memang saya akan bertemu para sahabat di sana. tapi setelah ngobrol-ngobrol dengan ownernya, ternyata Baxter Smith menempati keseluruhan lantai dari bangunan ini, yaitu tiga lantai!

Well, saat akhirnya melangkah menuju ke lantai dua, saya disambut oleh suasana industrial  sekaligus modern. pencahayaan yang sedikit reman-remang awalnya agak menyulitkan mata dalam mencaricari di mana sahabat saya berada. Namun setelah mampu beradaptasi dengan pencahayaan, saya merasa sangat nyaman berada di sana. Tidak disilaukan dengan cahaya lampu terang benderang, saya merasakan suasana yang nyaman, intimate, akrab dan hangat.

Ada empat macam menu makanan yang kami pesan malam itu:

JULIUS SALAD (CAESAR SALAD), sayuran segar yang disajikan dengan daging asap sapi atau ayam, dengan kuah ceasar salad.



saya kurang suka salad, tapi untuk salad yang satu ini, harus saya acungi jempol. Meski Rawfood alias sayuran mentah, tapi rasanya enak. ditambah dengan kombinasi telur setengah matang yang kuningnya siap meleleh, duuuh, kamu memeltingkan hatiku deh!


IGA GARAM ASAM, yaitu Daging Iga Sapi dari Australia yang dimasak dengan aroma sup yang tajam pedasnya, plus disajikan dengan acar dan kerupuk.


Nah, nah, saya nyaris menjerit saat pertama kali mencicipi kuahnya yang panas-panas. Bahkan saya sampai memanggil Manager di sana yang datang dengan tampang ~kenapa elo manggil gue? Mau protes?~, cuma buat bilang, "Siapa Chefnya? ini Iga Garam Asam paling enak yang pernah saya makan!" Saking enaknya, saya sampai nyaris nggak bisa berkata-kata dan hampir meneteskan air mata. Oke, oke, SKIP. ini terlalu lebay.

SALMON FLORENTINE, adalah daging ikan salmon dari Norwegia yang di masak dengan pan, dan disajikan dengan kentang kecil panggang, plus sabayan saos.


Ini juga bisa jadi menu favorit saya sepanjang masa di Baxter Smit Kitchen & Tavern selain Iga Garam Asamnya. Namun, dasar sok belagu, saya menitipkan pesan ke Pak Manager tadi yang masih dengan sabar memandangi saya yang asyik merem melek menikmati makanan, "Ini Enak, Pak. Cuma sayang, agak overcooked dikiiit. Jadi Ikannya kering. lebih enak kalau agak basah sedikit, nggak seret." Sang manager manggut-manggut, entah ngerti, entah bingung sama kelakuanku yang sok tau.

FRESH HERB ROASTED CHICKEN, ayam panggang dengan bumbu Italian, disajikan bersama jamur, bawang merah, kentang tumbuh halus dan kuah daging.



Hmmm, sudahlah ya, empat menu ini sudah membuka mata saya lebar-lebar bahwa makanan di Baxter Smith Kitchen & Tavern ini enak, enak, dan enak! Ayamnya matang sempurna, sausnya spesial, terutama jamurnya. Kentang tumbuknya, perpaduan antara halus dengan yang kasar, semua lengkap. Duh, ini memang hidangannya istimewa, atau akunya yang kelaparan setengah mati sih, kok semua makanan ludes dalam waktu sesingkat-singkatnya?



Dua minuman di atas adalah salah dua jenis minuman non alkohol yang ada di resto ini. And i loveeeeee it very much! semuanya seger, bikin otak yang mumet dan pikiran yang stress langsung melayang seketika. Hmm, rasanya, N.A.G.I.H!

Saking penasarannya sama konsep dan beragam menu menyamankan lidah yang ada di Baxter Smith ini, saya sampai memohon untuk bisa bertemu dengan pemiliknya.  Dan betapa beruntungnya saya, karena malam itu owner kebetulan ada di sana, dan saya bisa bertemu beliau, Yawwwwww.....

Namanya, Thomas Young, dan yang sama sekali tidak saya sangka, usianya masih sangat muda, 26 tahun. Ya ampuun, brondong bo! udah ganteng, muda, kaya, wah, incaran para sosialita ibukota tuh ya? ~abaikan~.



Mr, Thomas ini, dulunya sempat membuka resto bersama teman-temannya, sampai kemudian dia memutuskan untuk membuka usaha restonya sendiri.  Semua itu ia lakukan karena ia ingin belajar mandiri, karena baginya, terlalu banyak kepala akan terlalu banyak ide yang belum tentu klop satu sama lain.

Akhirnya, ia mulai mencari konsep yang paling tepat. Mulai mencari lokasi, sampai konsep resto yang sesuai, dibutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan, dan akhirnya berdirilah Baxter Smith Kitchen & Tavern. Resto ini ternyata belum Grand Opening lho, baru Soft Launching aja. Rencananya, Grand Opening akan dilakukan pada bulan Oktober 2016 yang akan datang. Yuk ah, kita doakan semoga lancar yaaaa ...





 Info resto:
Baxter Smith Kitchen and Tavern
www.baxtersmith.com
Alamat: Jl. Suryo No.28 Jakarta Selatan
Telepon: 021 – 2751 3911
Reservasi: reservation@baxtermsith.com
Instagram: @baxtersmith_jkt

Tidak ada komentar