Uedaaaan Pedasnya Zona Pedas Pucuk Coolinary Festival!



www.pecandukuliner.com - Uedaaaan Pedasnya Zona Pedas Pucuk Coolinary Festival! Begitu komentar saya ketika menyempatkan diri untuk menyambangi festival kuliner terbesar di Kota Bandung, Pucuk Coolinary Festival 2018 yang diadakan oleh Teh Pucuk Harum di Lapangan Pussenif Bandung, 27-28 Oktober 2018 lalu.

Terus terang saya merasa bangga sekaligus bahagia sekali karena Kota Bandung dijadikan kota kedua setelah Malang yang dipilih oleh Teh Pucuk Harum sebagai lokasi penyelenggaraan festival tersebut. Bukan apa-apa sih, karena sebagai #PecanduKuliner sejati -yang malas kukurilingan Bandung karena macet- saya jadi bisa sepuasnya menikmati segala macam kulineran ngehitz di Bandung hanya dengan mendatangi satu tempat saja. Bayangkan, satu tempat kumpliiit pisan isinya!


Saya datang di hari Sabtu, sejak sebelum pembukaan event, maklum semangat sudah menggedor-gedor dada. tsaaaah... Nggak sabar pengen segera kepoin tenant-tenant yang ada, karena konon di Pucuk Coolinary Festival (PCF) ini bakal ada tak kurang dari 106 booth/tenant yang akan dengan sukarela memanjakan lidah para PecanduKuliner seperti saya ini.

Eits, ternyata Event resmi dibuka saat mentari sedang menggila pula. Panas terik menyengat booow. Entah apakah Teh Pucuk Harum janjian dengan sang matahari kali ya, karena begitu pita dipotong dan pengunjung diperbolehkan langsung menyerbu tenant-tenant yang ada, kita semua langsung dong menyerbu booth Teh Pucuk Harum, apalagi kalau bukan untuk borong minuman sejuta umat itu! Saya yang biasa membeli Teh Pucuk di minimarket seharga 3.600 untuk ukuran kecil atau seharga 4.000 di warung sebelah murah untuk ukuran yang sama akhirnya puas-puasin memborong teh pucuk dingin di sana yang harganya cuma 2.500 saja! Apalagi ada 10.000 porsi makanan gratis yang bakal dibagikan untuk pengunjung cukup dengan menukarkan 2 botol teh pucuk kosong. Weits..... cantik nih..

Tuh kan, keliatan banget panasnya kan?

Menggelontorkan sebotol teh pucuk dingin ke tenggorokan di tengah panas yang teriknya mampu membakar hati dan jiwa, rasanya bikin saya seperti terbang ke surga dan nggak mau balik lagi. Xixixixi ... Setelah tubuh segar kembali, saya dan sahabat saya, A Dikhie yang hari itu saya ajak khusus untuk menemani saya hunting makanan enak akhirnya baru mampu berkeliling lokasi yang luasnya ampun-ampunan itu.

Tenant di PCF dibagi ke dalam 3 Zona, yaitu Zona Gurih yang letaknya di dekat pintu masuk, Zona Manis yang berada di tengah lokasi, serta last but not least tentu saja Zona Pedas yang letaknya paling bontot tapi paling diserbu kayaknya. Selain ketiga Zona itu, saya melihat ada 2 panggung yaitu panggung utama dan panggung lain yang berukuran lebih kecil di zona pedas. Tak lupa, sepanjang area sejak awal hingga akhir booth Teh Pucuk Harum sangat mudah ditemukan setiap beberapa meter sehingga pengunjung tak perlu repot mencari.

Booth Teh Pucuk Harum yang siap  menghilangkan dahaga kita

Saya sih nggak tengok kiri-kanan lagi, langsung saja mengajak A Dikhie untuk menuju Zona Pedas, straight to the point. Entahlah, apakah rasa lapar yang menggila atau nafsu mata yang membuat saya begitu. Kalap soalnya. Untung sahabat saya ini sabarnya luar biasa hari itu. Yupz, hari itu saja sih, biasanya mah.......

Begitu tiba di Zona Pedas, setelah sempat berfoto di pintu masuknya, mata saya langsung bergerak lebih cepat daripada tubuh saya yang malah asyik berlindung dari balik sinar matahari. Dari ujung ke ujung saya teliti dan amati, kira-kira mana booth yang enak ya?

Secepat kilat mata langsung menyapukan pandangan. Ada Tiga Anak Bawang saya lihat di barisan pertama, ada juga Ayam Geprek Pangeran, Imah Mihun, Dapur Pizza, Baso Trisno, Tulang Jambal, Nasi Cikur Teras Rumah, Alas Daun, Bebek Garang, Kepiting Si Boy, Ayam Sawce, Seblak Basah Deu Tjenghar, Babakaran, Gegeprekan, Baso Boedjangan, Totti Pizeria, Chicken Little Party, EatBoss, Cekeran Midun, Distrik Raden, Makaroni Ngehe, Ayam Geprek Crisbar, Mie Merapi, Squidmore, Penyet Foang Bu Oom, Talamak, Satein, JankJank Wings, Simanalagi Gorengan, Warung ASP, Sate Taichan Buah Batu, Ayam Gepuk Pak Gembus .. wuidiiiih, sampe capek dan lelah Hayati, Baaaaang ... saking banyaknya kulineran ngehits di zona pedas ini! Padahal baru 1 zona kan? kan? kebayang luasnya.


Nah, ini Sambal dari NasiCikur Teras Rumah. Edan Parah


Ini Menu Favorit saya di NasiCikur Teras Rumah, Tumis Cumi Pedas Cabe Ijo. Dahsyat!

Saya akhirnya berkeliling sambil menyeret-nyeret tangan A Dikhie yang dengan pasrah akhirnya menurut saja. Sssttt, bukan apa-apa, saya tahu beliau kesal. Karena sesungguhnya dan sejujurnya dia itu sangat sebel sama makanan pedas! Jadi kebayang kan gimana sabarnya dia mencoba menuruti sahabatnya yang imut kinyis-kinyis ini berkeliling sambil menahan napasnya karena nggak kuat bau cabe. Sungguh luar biasa pengorbananmu, wahai sahabat ... Jasa-jasamu tak akan terlupakan selamanya.

Akhirnya kami terlebih dulu menyepakati satu hal. Di Zona Pedas, saya hanya akan menikmati makanan yang enteng-enteng saja, karena untuk makan siang kami, saya harus mengalah, membiarkan A Dikhie memilih makanan di Zona Gurih. Hufffh, payah nih, beraninya main aman tuh orang. Kudunya dia nekad dong ah sesekali icip-icip si pedas, yekan?

Terpaksalah, meski sungguh mati saya tergiur dan menelan ludah ketika menyempatkan diri mampir ke booth Squidmore, si cumi bakar nan hitam eksotis  yang begitu menggoda seluruh indra saya mulai dari mata, penciuman, pendengaran hingga ke dalam lubuk perut, namun saya harus mlipir dan akhirnya mencicipi baso Trisno, baso ngehitz yang kedainya di Cimahi sana selalu diserbu oleh pengunjung. Enak Baksonya, suer deh!


Kemudian saya membungkus lauk dari Nasi Cikur Teras Rumah yang selama ini selama bertahun-tahun sudah membuat saya penasaran tapi baru kali bisa mencicipi, karena lokasinya jauh dari rumah saya. Untung ada Pucuk Coolinary Festival, jadi saya bisa memuaskan kepenasaran itu. Saya membeli sambalnya, juga Cumi Cabe Ijonya untuk saya makan malam di rumah. Saya juga menelan ludah menikmati segarnya keringan pedas dari Alas Daun.

Alas Daun Nan Menggoda

Akhirnya saya baru beranjak dengan enggan dari Zona Pedas saat matahari mulai meninggi, karena siapa lagi kalau bukan karena A Dikhie yang tatapannya sudah mulai menajam akibat lapar. Siapa suruh nggak suka pedas? Tapi ya sudahlah, saya mengalah. Kami pun melangkah dengan sukaria dan sukacita menuju Zona Gurih.


Di Zona Gurih, A Dikhie akhirnya bisa menikmati kuliner yang aman bagi perutnya, dan ia memilih .... Lontong Kari Kebon Karet, sementara saya tetap saja memilih kuliner yang ada pedas-pedasnya di sana, yaitu Mie Ayam Cipaganti. Hehehehe... #Nakal.

Ini Penampakan Mie Ayam Cipaganti Itu


Karena hari sudah semakin menua, akhirnya saya pun harus pulang. Meski rasanya belum puas hunting makanan di PCF ini. Tapi apa daya, ada pekerjaan lain yang harus dibereskan di malam minggu itu, dan tentunya dompet saya sudah berteriak-teriak ngenes karena isinya nyaris kosong.

Sebelum pulang, saya bertemu dengan para sahabat food blogger yang rupanya juga lagi seseruan di sana. Ada Bunda Intan, Teh Nchie, Sugi, Teh Yayu, Demia, Rara, Sarah, Afrizal, Hilman dan Ambu Maria. Wiih, mereka sibuk menikmati pilihan makanan masing-masing. Seru banget sih PCF ini.

Apalagi konon katanya di malam hari, ada penampilan dari musisi ngehitz Bandung selama 2 malam yaitu Mustache and Beard serta Angsa& Serigala yang menemani para pengunjung menikmati makanannya. Ah, sayang saya tak sampai malam di sana.





Saya puas banget dengan Event keren ini. Bahkan kalau bisa, saya mau demo supaya acara ini dijadikan acara rutin di Bandung 3 kali setahun! Tapi demonya di mana ya? Semoga saja pihak Teh Pucuk Harum membaca isi blog ini dan akhirnya memenuhi keinginan saya tersebut. Karena jujur saja, acara seperti ini bikin para pecandukuliner seperti saya jadi nggak perlu repot kesana kemari. Cukup di satu tempat saja, puaslah hati dan perut kami.


Hatur Nuhun A Dikhie sudah Mau Menemani Saya ke PCF
Purapura Pandang2an Biar Dikira Syuting Film India


Ayo, yuk ikut saya demo ..
Pucuk... Pucuk.. Pucuk......


Note: Foto-foto keseruan saya saat di event Pucuk Coolinary Festival ini juga bisa diintip di akun Instagram PecanduKuliner.


 

Tidak ada komentar