Pecandukuliner.com - Makaroni Brayy, Teman Ngopi Paling Okay. Biasanya, saya adalah jenis orang yang paling nggak suka ngemil. Bukan nggak doyan sih, cuma lebih pilih-pilih aja. Kalau cemilannya cocok di lidah, saya akan dengan senang hati menyantapnya. Terutama bagi saya cemilan itu adalah teman menulis paling nomer satu.
Nah, tau dong kalau Cemilan Khas Bandung itu banyak ragamnya dan pastinya enak-enak? Salah satu cemilan khas asal bandung yang menurut saya enak dan inovatif adalah makaroni kering. Para pecandukuliner pasti sangat mudah menemukan cemilan yang satu ini, Mulai dari warung pinggir jalan sampai ke pusat oleh-oleh di Bandung dengan beraneka bentuk dan varian rasa.
Salah satu yang paling saya suka, adalah Makaroni Brayy ini. Awal berkenalan dengan cemilan ini sih waktu di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu ~jiaaah, itu mah lagunya Anji, keuleus!~ Di suatu hari, seorang sahabat mengirimi saya beberapa varian cemilan. Ada yang manis, asin, gurih, persis hidup saya gitu deh #CurcolDetected. Salah satu kemasan cemilan ini menarik hati saya karena warnanya eye catching banget. ternyata namanya Makaroni Brayy.
Sambil ngumpet-ngumpet, untuk memuaskan rasa kepenasaran saya, akhirnya saya buka pouchnya. Yup, ngumpet-ngumpet, karena kalau nggak, sebelum saya sempat cicipi, anak-anak pasti bakal berebutan. Rumah saya itu isinya ikan piranha semua, alias pecandu makan dan ngemil tingkat akut.
KRIUKZ ... Gigitan pertama sukses saya lakukan. Kunyah-kunyah dan mencoba beradaptasi dengan rasa keju yang melapisinya. Mmm, ini keju atau apa ya? coba lagi deh..
KRIUKZ... Gigitan kedua saya luncurkan kembali, dengan alasan ingin memaksimalkan indra pengecap saya. Kejunya enak kok, batin saya waktu itu. Ah, jangan-jangan saya salah nih..
KRIUKZ ... Gigitan ketiga kembali dilaunching, dengan jumlah isian yang tentunya jauh lebih banyak dari yang pertama dan kedua. Eh, bener kan... emang Makaroni Brayy rasa Keju ini enak bingitz lho!
Saat tangan saya meraih ke dalam kemasan untuk menggulirkan gigitan keempat, tiba-tiba secepat kilat kemasan cemilan itu lenyap seketika.
"Ibu maaaaah, ngemil nggak bagi-bagi!" Rayna dan Ipank teriak persis di telinga saya.
Gagallah gigitan keempat itu dieksekusi. Makaroni Bray berpindah tangan dan tanpa estetika dan seni ngemil yang indah, isinya ludes dalam hitungan detik.
"Ada lagi nggak, Bu? Enak nih," kata Rayna. Saya menggelengkan kepala kuat-kuat.
"Gak deh, nggak ada. tuh adanya bala-bala doang di meja makan. sana habisin!"
"Ibu bohooong tuh, Teh. ituu di kamar masih ada 2 bungkus lagi!"
Eh, Ipank kok malah ikut-ikutan sih?
Kalau mau tahu apakah satu makanan itu enak atau nggak, cukup kasih ke anak-anak saya aja. Jika makanan itu ludes, bisa dipastikan berarti makanan itu enak, jika nggak, boro-boro disentuh, dilirik aja nggak! Ini bukan bohong, saya seringkali membuktikannya.
Cukup simpan beberapa bungkus cemilan di atas meja kerja dan tinggalkan pergi. Begitu pulang, kalau cemilan-cemilan itu ludes, bisa dipastikan saya harus membeli kembali di kemudian hari karena pasti mereka bakal repeat order.
Nah, salah satu yang akhirnya jadi cemilan favorit di keluarga kami adalah Makaroni Brayy ini. Ada 3 varian rasa yang paling kami suka, yaitu Pedas Bawang Jeruk, Pedas Seblak, sama rasa Keju.
Penasaran? Cari aja di online, sudah banyak kok yang jualannya. Salah satunya di Bukalapak.
Yuk, ah, Mari mengKRIUKZ bareng-bareng ... Makaroni Brayy, memang teman ngopi paling Okaaaaaay ...
Tidak ada komentar