A Long Journey With XL


 ~Sejatinya hidup adalah perjalanan. Bukan masalah sejauh mana kamu bisa berjalan,  setinggi apa kamu bisa melompat dalam perjalanan itu, atau tempat sehebat apa yang bisa kamu datangi. Tapi setangguh apa kamu hingga bisa terus berjalan, meski harus mengalami jatuh bangun yang luar biasa~  (Lygia Pecanduhujan)



Saya masih ingat betul, saat itu tahun 2000 waktu saya membeli gadget pertama saya. Sebuah HP yang cukup canggih di masanya, ditemani oleh simcard perdana yang kemasannya berbentuk bulat berwarna kuning. Harganya cukup mahal saat itu. Nyaris menyentuh angka di atas 500 ribu. Itulah simcard perdana saya, XL. Nomornya pun  masih saya ingat betul di kepala. 081810*8*4.

Bertahun-tahun berlalu, nomor saya tak pernah berganti hingga di tahun 2006 saya berpisah dengan suami, dan perpisahan itu menyebabkan saya kehilangan pula nomor tersebut. Penyebabnya konyol sih. Saya sibuk mengurus perceraian sambil mengasuh dua anak dan terlambat mengisi pulsa, hingga masa aktif dan masa tenggangnya hangus.


Menanti Kereta di TeraWalk Station


Foto Doc Pribadi


 Menanti Kereta di Tera Walk Station - Selintas, saya  langsung teringat petikan sebuah lagu Indonesia jadul saat memasuki venue Resto&Cafe Tera Walk Station suatu senja di Jalan Merdeka No. 2, Bandung. Lagu yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi manis bersuara bening, Nella Regar.

Kereta senja tlah tiba di depanku
Semakin sedih rasa hati ini
Tak dapat ku berkata hanyalah air mata
Membasah di pipiku ini